Clay Behind Automotive – when design reaches maturity

Harley Earl adalah ‘stylist’ otomotif di General Motors sejak 1927 sampai 1950. Beliau melakukan revolusi desain mobil yang diproduksi secara massal dengan membuatnya sebagai karya seni, bukan hanya sekedar produk biasa. Salah satu senjata utama-nya adalah Clay [tanah liat]. Beliau membuat model [otomotif] dari clay untuk klien-nya karena dia merasa sketsa dan diagram, kurang bisa mengkomunikasikan pesan dengan baik.

(Harley Earl seorang desainer otomotif yang legendaris)

Tapi itu dulu, sekarang para desainer otomotif sudah dilengkapi dengan komputer nan canggih, software desain khusus, monitor raksasa, 3d printing berukuran besar, proses kerja yang terkomputerisasi dan alat-alat mutakhir lainnya. Namun, para dewa desain otomotif terus menggunakan clay untuk membuat sebuah model.

Kenapa Clay? Joe Dehner, Head of Ram Truck and Mopar Design for Flat Chrysler. “Saya menanyakan hal yang sama ketika saya mulai bekerja disini 28 tahun yang lalu, namun disini kami melakukan hal itu. Saya menjelaskan-nya dengan perbandingan antara pensil yang dapat dihapus dan tinta permanen. Clay memungkinkan seorang artist untuk kembali dan membuat perubahan”

(Proses Modeling dengan menggunakan clay)

Lloyd VandenBrink, modelling manager di Ford Truck Studio in Dearborn, Michigan mengatakan bahwa clay memiliki dua karakteristik yang membuatnya cocok digunakan dalam industri. Pertama sangat mudah diubah dan modeler dapat dengan leluasa menambahkan atau mengurangi jumlahnya. Hal ini membuat anda semakin cepat merealisasikan ide dan semakin kreatif. 3D printing disatu sisi hanyalah sebuah mesin printing biasa.

Kedua, Clay adalah tools yang sangat kolaboratif, siapapun bisa ikut masuk kedalamnya dan melakukan brainstorming untuk membuat bentuk secara tiga dimensi.

Disini tools yang kami pakai bukanlah clay biasa. Clay adalah lilin dengan sedikit isi di dalamnya seperti, sulfur dan manik-manik kaca. Tapi sebagian besar adalah lilin/wax. Sejujurnya sangat sulit untuk mengetahui formula yang dipakai untuk membuat clay. Ada lebih dari setengah perusahaan yang membuat campuran-nya sendiri untuk modelling skala besar. Mereka juga mengirim produknya ke tempat lain. Dalam setahun, Ford membuat sekitar 100 ton clay yang berbentuk silinder berdiameter 3 inci.  Ketika modeler siap untuk membuat model, barulah silinder tersebut dipanaskan pada suhu 66oC (150oF)

Ini bukan seperti proses mematung biasa, dimana pematung hanya mengurangi jumlah clay sampai terbentuklah sebuah SUV. Akan tetapi, para pematung kami membentuk bongkahan clay berukuran 12 sampai 18 inci dan dipotong-potong berdasarkan bagian – bagian yang ada pada mobil. Nantinya, potongan bentuk tersebut akan disematkan pada armatur aluminum yang ringan dengan pengatur tinggi. Model armatur tersebut bisa menjadi gambaran tentang apa yang bara modeler sedang kerjakan. Model ini terkadang memiliki berat mencapai 10 ton.

(Mobil Land Rover yang dibuat dengan menggunakan Clay)

Seluruh proses desain bisa memakan waktu satu tahun. Mulai dari konsep sketsa sampai menjadi sesuatu yang bisa dimanfaat oleh tim engineering.

Antara kertas dan perkakas, desain memiliki proses linear dan  proses berputar dalam merealisasikan ide dan perubahan. Pertama-tama ada konsep sketsa dan desain, ada yang langsung dibuat dalam skala 4:10, biasanya model tersebut dibuat langsung di software CAD. Barulah dari sana model dipotong – potong untuk dijadikan beberapa bagian untuk dipresentasikan ke pihak menejemen dan marketing. Barulah dari sana kami buat model dengan skala sesungguh-nya.

Proses dari model berukuran kecil menjadi besar sangatlah vital. Apabila kita membuat model berukuran kecil dan membuatnya realistis, begitu kita jadikan ukuran besar, model tersebut akan terlihat cartoony. Ada sisi lain dalam pengerjaan dalam komputer, dimana anda akan sering untuk melakukan zoom in untuk membuat detail. Anda akan banyak memakan waktu dalam mengerjakan detail, padahal detail tersebut akan hilang dalam proses perubahan ukuran [menjadi lebih besar]

Satu hal yang sering diabaikan tentang clay adalah mereka bukan hanya sedekar alat untuk menghasilkan. Clay juga merupakan alat yang dengan leluasa menerima masukan.  Untuk membuat lekukan sempurna pada clay, anda hanya butuh sedikit waktu untuk membuatnya. Dengan waktu yang sama anda tidak akan mendapatkan hasil serupa apabila mengerjakanya lewat  komputer, meskipun dengan penggunaan pen tablet, mouse atau alat bantu apapun.

(salah satu alat yang digunakan untuk mempermudah proses Modeling)

Uji coba adalah salah satu fleksibilitas yang dimiliki oleh Clay. Membuat terowongan angin sangat mahal, tapi anda membutuhkan informasi bahwa desain yang dibuat memiliki eksterior yang efisien. Dengan sedikit clay tambahan dan membuatnya berbentuk kamu akan mendapat lebih banyak data tentang arus angin pada model clay-nya.

Saat sebuah desain sampai pada tahap akhir, aksesoris seperti lampu depan dan lampu sinyal akan langsung ditambahkan ke clay. Model clay akan dilapisi dengan lapisan film khusus untuk mendapatkan nuansa permukaan yang sudah di cat.  Dari jarak 10 kaki anda akan mengetahui bahwa itu bukan mobil sungguhan. Desain akan tetap fleksibel meskipun dengan tanah liat yang telah dihaluskan atau dirubah sampai menjadi desain final. Pada saat desain final diperoleh, barulah dibuat sebuah model dari fiberglass atau resin perbagian-nya untuk dipajang pada acara pameran mobil.

Lalu bagimana dengan model clay nya? di Dehner Design Studio, model clay tersebut akan disimpan didalam ruangan rahasia yang kami sebut sebagai The Tomb. Saat kami yakin bahwa model tersebut sudah tidak dipakai lagi, barulah kami mengambilnya untuk di daur ulang.

Di Studio milik Ford Automotive di Dearborn, Michigan terdapat 160 modeler clay. 125 diantaranya bisa melakukan modeling manual menggunakan tangan. Kebanyakan dari mereka juga bisa langsung mengerjakan di software CAD. Beberapa datang dari sekolah desain dengan spesialisasi dalam mendesain mobil, yang lain berasal dari sekolah kesenian. Tapi, tidak banyak desainer yang melihat clay sebagai jalur karir yang menjanjikan menurut VandenBrink. Oleh karena itu, Ford mengirimkan orang untuk merekrut mahasiswa dan menawarkan program magang untuk melatih mereka dalam penggunaan clay di industri. Kami harus menyebarkan berita bahwa hal ini masih eksis.

Pada umumnya, modelling dengan material clay terdengar sangat kuno. VandenBrink mengatakan bahwa Virtual Reality akan berkembang dan mengambil segala-nya. “Tapi kita harus paham bahwa pada akhirnya berbagai macam metode akan dilalui untuk sampai pada tujuan. Di tahun 80-an kami pikir era clay telah berakhir, nyata-nya tidak. Sampai saat ini, kami belum menemukan pengganti yang lebih baik” tutup Dehner.

(Ford Automotive Behind the Production)