Disney Producer on Developing a Strong Female Hero
Hi guys, tidak terasa Disney Moana sebentar lagi akan dirilis di layar lebar. Sambil menunggu tanggal 23 Novemeber, pada kesempatan kali ini kita akan duduk bersama Osnat Shurer selaku producer film Disney terbaru, Moana. Pada interview ini kita akan bertanya seputar sejarahnya bersama Disney, tujuan-nya membuat film Moana dan bagaimana pengalamannya bekerja dengan director kelas dunia John Musker dan Ron Clements.
(tokoh Moana dalam film Disney Moana)
Pertama, coba ceritakan bagaimana sejarah anda dengan Disney dan film apa saja yang anda kerjakan dimasa lalu yang menurut anda paling menyenangkan.
Osnat Shurer: Saya sudah bersama Pixar sebelum saya ke sini (Disney) dan pada waktu itu, saya (dan tim) membuat semua yang bukan film panjang. Kami mengerjakan berbagai film pendek berupa episode maupun dokumentasi dalam bentuk DVD, kami membuat segalanya. Sangat sulit mengatakan film apa yang saya rasa paling menyenangkan, mungkin ‘The Incredibles“. Kami banyak membuat sesuatu yang menarik untuk versi DVD film itu, saya juga berkesempatan untuk bekerja sama dengan orang-orang hebat seperti John Lasseter, Brad Bird, Andrew Stanton dan Pete Docter sungguh luar biasa.
Saya juga ikut membuat film pendek yang membuatku sangat bangga yakni One Man Band, Jack Jack Attack dan Bouding. Mereka adalah karya yang membuatku sangat bahagia dalam pembuatannya. Saya juga mengawasi pembuatan film Frozen ketika masa pembuatannya, tapi Zootopia adalah film pertama dimana saya bisa terjun langsung dalam pembuatannya. Saya disana untuk beberapa bulan sebelum akhirnya director Moana Ron Clements dan John Musker meminta saya untuk bergabung dalam project ini sebagai producer dan saya pikir ini ide yang bagus.
(film pendek dari “The Incredibles” berjudul Jack-Jack Attack)
Apa yang membuat anda tertarik dalam pembuatan film Moana?
Shurer: Pertama, karena saya punya kesempatan untuk membuat film dengan tokoh utama perempuan. Kami tidak punya track record bagus dalam film secara umum [di Hollywood] yang menceritakan tokoh utama perempuan yang kuat. Dan Moana adalah seorang pahlawan, dimana dalam film dia akan berpetualang untuk menyelamatkan dunianya. Ada kombinasi khusus antara kasing sayang, kecerdasan emosional dan empati dengan keberanian dan kekuatan. Saya rasa itu sangat unik. Dari situ kami berusaha untuk menceritakan karakternya dalam cerita. Dan itulah yang membuat saya ikut ambil bagian dalam film Moana ini.
Saya belajar tentang budaya di Kepulauan Pasifik dan membantu dalam penelitian. Yang membuatku terkejut tentang [budaya] mereka adalah saya tidak mengetahui cerita ini. Apa yang telah mereka capai benar-benar membuat ku terinsipirasi, lalu kami pergi menemui mereka [suku Maori] dan itu sangat luar biasa. Punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan mereka adalah sesuatu yang besar untuk saya. Dan bekerja dengan Ron dan John juga merupakan kesempatan yang membuat saya dapat terjun kedalam film ini. Bisa menggabungkan musik dari berbagi tempat dengan sangat indah, saya sangat menyukai itu. Jadi, semua hal itu disatukan [tertawa] dan itu hanya beberapa hal yang membuat saya tertarik, masih banyak yang lain.
(tim kreatif Moana dalam kunjungan ke Kepuluan Pasifik)
Sebagai seorang producer, seberapa banyak interaksi dan input yang anda berikan kepada team animator?
Shurer: Saya sebisa mungkin menyerahkan hal itu kepada director sebanyak yang aku mampu. Kami berkolaborasi pada bagian lain dengan cara yang berbeda. Saya sangat terlibat pada bagian cerita, casting, musik dan editorial. Untuk bagian animasi, saya rasa tidak perlu untuk memberikan komentar, mereka [director] bekerja sangat baik. Pada film ini, saya banyak berbicara untuk menjaga tokoh utama [perempuan] agar bisa terealisasi sesuai dengan konsep awal.
Pada akhirnya, semua orang sangat suka bagaimana dia [Moana] berkembang mengikuti cerita, kebanyakan saya hanya duduk dan melihat mereka [tim animator] melakukan tugas mereka, saya jadi banyak belajar dari situ sejujur-nya. Salah satu hal yang menarik adalah head of animation kami adalah seorang perempuan, ini benar-benar super menarik. Diantara para animator, director dan John Lasseter yang datang membawa masukan, aku hanya seperti seorang siswa daripada seorang pembimbing.
(John Lasseter, orang dibalik kesuksesan film animasi Disney)
Bagaimana karakter Moana berkembang dalam cerita semenjak anda masuk dalam proyek ini?
Shurer: Dalam pengerjaan-nya, ada banyak iterasi [pengulangan] yang kami lakukan. Kami akan melihat screening bersama director, penulis script dan John Lasseter, lalu memotong-motong adegannya dan menata ulang kedalam storyboard bersama – sama. Jadi, film ini sudah berubah berulang kembali. Kami telah membuat kira-kira 12 versi film ini. Penulis naskah bahkan membuat 700 draft cerita [tertawa]. Kami melakukan itu [revisi] berulang kali hingga seseorang mengatakan kita tidak bisa mengubahnya lagi, karena sudah dekat dengan jadwal rilis. Sangat banyak karakter dan cerita yang berevolusi, seperti tokoh Nenek yang menjadi favorit saya, [dia] muncul di versi Moana yang ke dua atau ke tiga.
Kami juga ingin hubungan antara Maui dan Moana dinamis, hanya saja kami tidak bisa merealisasikan hal tersebut sampai pengisi suara melakukan pekerjaan mereka dengan sangat baik. Untuk menemukan sifat percaya diri seperti karakter Maui saya pikir itu sulit, tapi keraguan itu hilang seketika Dwayne [Johnson] mengisi suara Maui. Saat proses merekam suara selesai, kamu akan menulis ulang berdasarkan suara itu. Sehingga sekarang para animator akan bekerja sama dengan pengisi suara untuk menemukan bentuk suara karakter. Kemudian karakter tersebut menjadi hidup dan memberitahu kami, [suara] apa yang dia inginkan.
(Dwayne Johnson tengah mengisi suara tokoh Maui dalam film Disney Moana)
Jika anda terus menerus melakukan improvisasi dalam film sampai tiba waktunya harus rilis di ke layar lebar, apakah ada ketidakpuasan dalam pikiran anda?
Shurer: Ketidakpuasan tidak ada dalam pikiran saya dan tim. Apa yang terjadi adalah, kami melihat [versi final]-nya sebulan lalu dan mendapat nilai yang memuaskan. Penonton sangat suka dengan film-nya lalu kami kembali dan melakukan perubahan sedikit. Tidak ada yang buruk dan kami pikir apabila kami merilis versi film Moana ini, tentu akan mendapat tanggapan positif. Kami bisa saja meningkatkan [film]-nya kebih lanjut, tapi kami berhenti, kami tidak menyelesaikan-nya. Sejujurnya John Lasseter yang berkata begitu dan benar apa adanya. Rasanya lengkap dan utuh, saya tidak sabar untuk segera berbagi dengan dunia. Kamu mengerjakan sesuatu terus menerus secara sungguh-sungguh dan keluarga kamu tidak mengetahui apa sedang kamu kerjakan, lalu sekarang kamu akan menunjukkan-nya kepada dunia, saya pikir ini sangat luar biasa. Sangat luar biasa dan orang sangat menyukai-nya. Hadiah yang sangat indah diberikan kepada saya pada kesempatan ini untuk menikmati kebahagiaan itu bersama penonton.
(Directors Jon Musker dan Ron Clements dalam presentasi “Moana” di Walt Disney Animation Studios)
Apa yang anda harapkan dari penonton setelah selesai menonton Disney Moana?
Shurer: Ada beberapa hal; pertama, saya harap pesan [film] dapat sampai kepada para penonton. Masing-masing dari kita punya suara dalam pikiran kita, yang terkadang tidak di dengarkan, kita bahkan tidak memberitahukannya pada orang lain. Kita kebanyakan lebih sering fokus kepada apa yang orang lain katakan tentang kita. Jadi, jika penonton mendapat pesan dari film ini, itu bagus. Ada banyak hal dalam film, seperti observasi terhadap hubungan kita [manusia] dengan alam yang dapat kita pelajari bersama. Saya juga berharap orang-orang di Kepulauan pasifik dapat bangga dengan film ini.
(Walt Disney Indonesia bersama Maudy Ayunda meng-cover soundtrack Disney Moana “How Far I’ll Go“)