KODO Soul of Motion – Craftmanship with Human Touch

Tanpa clay sebagai modelling tool, mustahil bagi Mazda Motor Corporation (マツダ株式会社 Matsuda Kabushiki-gaisha) untuk membawa desain KODO – Soul of Motion ke dunia nyata. Objek tiga dimensi yang dicetak dari clay berkualitas tinggi merupakan bagian vital dalam menterjemahkan  hubungan antara kedua elemen [mobil dan pengendara] secara harmonis. Ryosuka Nozaki, clay modeller Mazda adalah seorang seniman yang selalu menggunakan presisi sampai milimiter dalam membuat model clay. Bagi Nozaki, modeling dengan menggunakan clay adalah hiburan bagi-nya. Menurut dia, membuat konsep untuk mobil SHINARI dengan KODO –  Soul of Motion adalah salah satu pekerjaan yang tak terlupakan.

(Ryosuke Nozaki, clay modeller Mazda)

“Dalam pengerjaan SHINARI, ada gambaran [ide] yang jelas tentang apa yang harus kita lakukan. Apa yang kami miliki dalam pikiran adalah campuran antara gerakan enerjik dari hewan dan keindahan nan anggun  yang kurang umum untuk mobil.” Kata Nozaki. “karena kami sudah punya gambaran yang jelas, proses pengerjaan model clay menjadi lebih cepat” dari model dengan skala ¼ menjadi model 1:1 hanya memakan waktu 6 bulan. Walaupun modeling secara digital secara bertahap mengambil alih proses manual, komputer tidak bisa sepenuhnya menggantikan  keahlian kreatif pembuat model tanah liat yang sangat penting untuk mencerminkan nuansa desain dalam model 3D. Desain KODO – Soul of Motion mewakili etos kerja Mazda dalam membuat karya dengan sentuhan tangan manusia. Itulah sebabnya Nozaki percaya bahwa “modeler clay tidak akan pernah menghilang, setidaknya di studio desain Mazda”. Tangan Nozaki adalah bukti identitasnya sebagai seorang seniman handal.

(Teaser Mazda SHINARI)

“Belajarlah dengan mata dan tangan mu sebelum mendengar nasihat”, “berpikir sebelum bertanya” prinsip ini selalu dijunjung tinggi oleh para clay modeler di Mazda. Tak terkecuali Ryokei Ono. Dia mengasah kemampuannya sebagai clay modeler handal dengan mengikuti prinsip tersebut.  Ono mememilih industri otomotif sebagai karirnya setelah dia jatuh hati dengan konsep mobil SHINARI. Beberapa minggu setelah bergabung dengan Mazda, Ono sudah diberi tugas untuk melakukan molding clay ke berbagai bentuk yang sudah disetujui oleh director. Namun partisipasi-nya dalam HAZUMI merupakan batu loncatan baginya untuk naik ke level selanjutnya.

(Ryokei Ono dalam pengerjaan mobil konsep HAZUMI)

Engineer dan desainer Mazda berkomitmen untuk mengerjakan segala sesuatu dengan penuh inovasi sampai melebihi batas kemungkinan disetiap detail terakhir dalam setiap karya, mulai dari mesin sampai warna tempat duduk untuk pengemudi disetiap jenis mobil Mazda. Sebagai contoh, Ryo Yanagisawa dan tim desainer-nya yang penuh dengan inovasi harus mengaplikasikan esensi desain KODO – Soul of Motion milik Mazda kedalam sebuah mobil kecil. Dari situlah konsep yang diberi nama HAZUMI terlahir.

(Konsep mobil Mazda HAZUMI)

“Semua desainer dan modeler dalam tim adalah seniman yang mempunyai pontensi untuk menghasilkan sebuah masterpiece. Desain mobil terdiri dalam dua aspek, yakni produk dan karya seni, “saya percaya bahwa karya seni adalah sesuatu yang berasal dari dalam. Untuk membuat sebuah keindahan, anda harus melakukan refleksi dan bermeditasi” jelas Yanagisawa.

(proses brainstorming mobil konsep HAZUMI)

Clay modeler Yutaka Sukegawa adalah salah satu seniman yang secara efektif menghabiskan waktunya dalam berkarya [dengan clay]. Dia adalah salah satu orang yang dipercaya untuk membuat bentuk-bentuk dalam KODO – Soul of Motion. Tantangan selanjutnya adalah menerapkan bentuk bentuk tersebut kedalam mobil konsep Hazumi yang compact. “Untuk Hazumi, rasa solid dan natural dalam sebauh mobil dilebur untuk menciptakan rasa yang kuat terhadap frame dan permukaan mobil. Saya terinspirais oleh seorang atlet lari yang sedang dalam posisi start. Posisi-nya kuat dan siap”, ujar Yutaka. Keunikan permukaan yang solid dari logam ditempa dalam bentuk ramping meniru otot atlet dengan nuansa yang penuh kedalaman. Dari awal saya bertujuan untuk meningkatkan value dari kendaraan yang awalnya hanya sebagai mesin transportasi menjadi sebuah mesin dengan gerakan seni.

Selama berabad – abad, Hiroshima sebagai kota kelahiran Mazda telah menjadi pusat kerajinan tangan. Keahlian diturunkan generasi ke generasi selama berabad-abad untuk menghasilkan pengrajin yang bertalenta. Seperti Tatsuo Koshimizu seorang ahli pedang berumur 84 tahun, ahli pembuat kuas Shiro Takeda, Kenzo Ogawa pembuat alat musik tradisional jepang yang legendaris dan Mazda dengan senang hati membawa tradisi ini agar tetap hidup. Tidak luput dari betapa esensialnya pembuatan sebuah konsep mobil menggunakan clay, Mazda juga menjadi tempat tinggal bagi orang-orang hebat lain-nya.

(Sohei Miyashige [kiri] bagian manufacturing & Isamu Shibata [kanan] sebagao gear maker)

“Mazda adalah yang terbaik di dunia dalam urusan mencetak, sebuah model clay dapat dibuat sampai lima hingga sepuluh mikrometer perbedaan dari rencana desainer” klaim Miyashige dengan bangga.

Pada tahun 2010, sebagai pengakuan atas keahliannya dalam produksi roda gigi, Isamu Shibata diberikan penghargaan oleh pemerintah jepang. “Sekarang adalah jaman-nya komputer, akan tetapi jika kamu mengikuti prinsip kerja komputer, semuanya tidak akan bekerja sampai 100%” kata dia “ Anda tidak bisa menjadi ahli hanya dalam sepuluh tahun, saya mengasah kemampuan saya selama beberapa dekade”

(Takashi Okamura [atas] sebagai Color Designer, Koji Wakamatsu [tengah] seorang Audio System Designer & Masaki Ota [bawah] Badge Designer

Cat pada mobil hanya punya ketebalan 0.1 milimiter. “Bekerja dengan ketipisan setipis rambut,saya harus membuat warna yang indah sekaligus melindungi mobil, bahkan perbedaan satu micrometer sangat berpengaruh besar dalam  terwujudnya keindahan warna” jelas Okamura.

“Di dalam CD ini terdapat 20 jenis musik dengan genre yang berbeda. Ini adalah benda yang sangat penting” kata Wakamatsu. Dia terus menerus mendengar CD itu didalam ruang audio sehingga bunyi akustik-nya dapat diingat oleh otak. “Lalu saya akan menghabiskan beberapa minggu untuk mengerjakan proses tuning dengan enginner dan produsen peralatan akustik. Saya selalu melakukan renovasi”

Ota bertukar dari mouse menjadi kuas saat dia bekerja untuk sebuah mobil konsep Mazda WASHU di tahun 2003. Saya melihatnya berulang-ulang, sebuah gambar kaligrafi kuno dan membakarnya ke dalam hati. Saya menghabiskan banyak waktu duduk dengan kaki disilangkan, menulis surat dengan kuas”, ingatnya.