Assassin’s Creed – VFX behind the Grand Chase

Assassin’s Creed adalah film terbaru besutan Justin Kurzel berdasarkan game populer karya Ubisoft yang terkenal karena grafis yang photorealistic dari berbagai lokasi bersejarah di dunia. Adegan perkelahian, melompati bangunan, duel pedang sampai kepada adegan aksi yang lain, sang pembuat film ingin membuat hal tersebut secara lebih practical.

(Poster Film Assassins Creed 2016)

Namun dengan pendekatan yang lebih practical, peran vfx, cg dan animation masih sangat besar dalam penyempurnaan shot-shot tersebut. Hari ini kita berbincang-bincang dengan supervisor vfx Cinesite, Christian Irles tentang bagaimana vfx dapat membantu pembuatan film Assasin’s Creed. Salah satu scene yang penuh dengan adengan stunt adalah ketika Assassin Aguilar de Nerha (Michael Fassbender) mengejar kereta tawanan yang berakhir dengan jatuh-nya kereta kedalam jurang. Scene ini bisa direalisasikan dengan campuran antara live action dan vfx.

(Scene “Carriage Chase” dalam film Assassin’s Creed)

Shot ini diambil di Almeria, Spanyol sebelah selatan. Supervisor special effect Andy Williams melihat bahwa kereta kuda dapat membantu team dalam proses perekaman adegan ini. Koordinator stunt Ben Cooke bertanggung jawab dalam melakukan staging untuk adegan melompat antar kereta dan perkelahian di atas kereta. Adegan-adegan ini di shot minimal dua kali yakni di lokasi dan diatas green screen.

Untuk adegan “The Grand Chase” ini, pihak Cinesite membedahnya secara efektif menjadi 4 bagian utama.

Bagian 1: Maria Parkour

Assassin Maria yang diperankan oleh Ariane Labed, melompat keatas kereta dengan melakukan lompatan 360 derajat. Adegan ini melibatkan dua shot terpisah, yakni kereta kuda dan green screen adegan lompat 360 derajat dengan bantuan kabel. “director tidak ingin kami memanipulasi shot secara berlebihan”, kata Irles, “tapi kami harus membawa aktris (Maria) kedalam green screen, melakukan tracking pada kereta kuda, kemudian memasukkan aktris kedalam kereta kuda tersebut, menganimasikan dia untuk berjalan lalu melakukan lompatan, kami juga menambahkan debu dari CG agar kedua shot tersebut dapat menyatu”

Cinesite menyelesaikan shot dengan melakukan rotoscoping untuk kereta kuda dan aktris untuk menunjukan kepada director bagaiamana aksi ini terlihat dalam bentuk kasar, karena mempertahankan skala keduanya sangat penting. Kemudian digital artist akan membawa kedua shot tersebut untuk dipoles agar terkesan lebih nyata. Beberapa editing lain seperti penggatian wajah, pengurangan bangunan, penggantian environment, menghilangkan track roda kereta sampai ke penajaman senjata juga dilakukan.

(Tokoh Maria dalam film Assassin’s Creed)

Bagian 2: Aguilar Jumps

Bagian kedua adalah ketika pengendara kereta melihat Aguilar melompat dari kuda ke kereta yang membawa tawanan. Shot dibuat dari beberapa shot terpisah, seorang stuntman yang mengendari kuda dengan cepat, shot stuntman yang melompat dari kuda dan juga shot stuntman yang berlari dan melompat di trampolin dengan gaya khas Assasin’s Creed. Cinesite menggabungkan shot dengan beberapa kali percobaan. Untuk penambahan debu cg, team juga melakukan adjustment pada pergerakan debu agar sesuai dengan pergerakan Aguilar.

(Atas: shot asli, Bawah: final shot; salah satu editing yang dilakukan oleh team vfx Cinesite)

Bagian 3: Wagon Flips

Bagian ini terjadi ketika salah satu kereta kuda menabrak sebuah batu besar. Untuk shot ini, beberapa shot diambil secara terpisah. Shot semua kereta kuda, shot setiap aktor yang melompat dari kereta kuda yang tidak bergerak dan beberapa shot kuda yang berlari tanpa kereta kuda. Kereta kuda yang terbalik sebenarnya di shot secara khusus menggunakan kereta kuda yang dipasang piston untuk membantu kereta kuda tersebut terpental ke udara. Hanya saja, cara tersebut tidak berjalan sesuai dengan rencana. Saat itulah Cinesite datang dan membantu menyatukan shot-shot tersebut. Untuk adegan kereta kuda yang terbalik, akhirnya dibantu dengan kereta kuda CG.

Saat kuda-kuda tersebut di shot tanpa kereta kuda, kami tidak perlu untuk melatih hewan tersebut melakukan adegan terjatuh, dimana hal ini membahayakan hewan itu sendiri. Dengan bantuan kuda CG kami akhirnya bisa membuat adegan kuda terjatuh tanpa membahayakan kuda-kuda itu sendiri.

Pada bagian ini tokoh Aguilar juga melakukan lompatan dari kereta kuda yang akan terjatuh. Shot ini dibuat dengan bantuan stuntman dan animasi cg. “disetiap shot, kereta kuda tersebut semakin hancur, pada saat kereta mulai terjatuh ketanah, saat itulah kami menambahkan banyak puing-puing kayu dan debu.

(Atas: shot asli, Bawah: final shot dari bagian Wagon Flip)

Bagian 4: Off the Cliff

Inti adegan The Grand Chase ini adalah menyelamatkan sang pangeran muda. Aguilar pada akhirnya berhasil menyelamatkan-nya tepat sebelum kereta kuda jatuh kedalam jurang. Untuk bagian ini, tim produksi melakukan shot live action kereta kuda yang terjatuh menggunakan kabel. Cinesite akhirnya harus memperpanjang jarak jurang agar terlihat lebih dalam.

Aset untuk jurang dan environment disekitarnya dibantu dengan model CG dan matte painting digital. “cara ini sangat sukses, sampai – sampai director meminta kami untuk menggunakan environment yang kami punya untuk menambahkan shot kunci dalam adengan pengerjaran ini” ujar Irles.  “Pada akhirnya kami mendesain beberapa shot yang ada dalam film dalam bentuk cg dengan environment, karakter dan debu yang sama”

Peran Cinesite mungkin merupakan aspek yang paling menarik dari proses pengerjaan “The Grand Chase” dalam Assassin’s Creed. Hal ini menjadi bukti bagaimana vfx punya perananan besar dalam final shot tanpa mengorbankan  sifat praktikal dalam sebuah shot.