The Jungle Book wins Best Visual Effect Oscar

The winner of the Oscar for Visual Effects is:

The Jungle Book
Robert Legato, Adam Valdez, Andrew R. Jones and Dan Lemmon.

“Oh my god, thank you. This never gets old, by the way. All great experiences start at the very top and I have to say that’s Alan Horn, who gave a fantastic job to Jon Favreau, a collaborative director, who is fantastic. Literally unprecedented support from all of the Disney brass, including Sean Bailey, Dave Taritero, Sam Dickerman, Pete Tobyansen and our producer, Brigham Taylor. And last but not least, these three gentleman geniuses behind me, who commandeered a thousand superb artists and contributed so greatly and made so many winning decisions that, you know, they actually got tired of winning. Like that’s a thing. I think I’m done. Thank you to all our artists. The next round of applause is for you, you deserve it as much as we do. Thank you so much” — Robert Legato

 

(Dari kiri ke kanan – Adam Valdez [VFX Supervisor], Robert Legato [Head of Visual Effect], Andrew R.Jones [Animation Supervisor], Dan Lemmon [Weta Digital] pada saat penerimaan piala Oscar untuk kategori best Visual Effect di Hollywoord CA pada hari Minggu 26 Februari 2017)

(Backstage Pose)

Backstage Press Q&A

Q: Saya pikir untuk membuat pemandangan alam dan hewan sangatlah sulit dan memakan waktu lama karena detail yang harus diperhatikan sangat banyak. Apakah memang begitu?

A (Robert Legato) Bekerja dengan alam dan hewan yang nyata tentu memakan waktu lama, dan kami melakukannya 40 kali lebih lama dari seharusnya. Rekan kerja saya ternyata lebih ahli dibandingkan dengan saya seputar hal ini. Kami membutuhkan waktu kira-kira 40 jam untuk merender 1 frame gambar dalam film ini. Saya pikir ini benar-benar sulit.

A (Adam Valkdez) Saya pikir untuk tahu tentang Jungle Book, kami memutuskan untuk membuat hampir semua adegan dalam film lewat komputer. Ketika anda ke bioskop dan menonton-nya anda tidak akan sadar bahwa semuanya dibuat dengan komputer, terkecuali tokoh utama. Saya juga akan mengatakan bahwa membuat hutan itu sangat-sangatlah sulit dilakukan meskipun dengan bantuan CG. Setiap detail harus ada agar mata penonton percaya pada tampilan artifisial ini. Untuk hewan, kita semua tahu tentang hewan,  Sehingga jika hewan dalam film nampak artifisial bearti kami telah gagal dalam membuat film ini.

Berbicara tentang sesuatu yang artificial dimana semuanya di render dan di animasikan dalam nominasi visual effect kali ini, bagimana anda mengerjakan film yang secara esensial dibuat secara digital ?

A (Robert Legato) Salah satunya adalah melakukan observasi secara utuh, seperti mencari tahu apa yang alam berikan kepada mu karena sebuah sebab bukan karena desain dan saat kamu berada di hutan kamu akan secara tidak sengaja melakukan eksplorasi virtual terhadap alam yang ada di depan kamu. Dari situ kamu akan mulai menggerakan kamera dan memberikan input secara realtime berdasarkan apa yang kamu lihat di alam nyata. Saat kamu mulai membuat breakdown shot perharinya untuk di edit bersama editor. Dari hasil editing, kami akan merubah sudut pandang kami menjadi penonton, dari situ kami bisa mengetahui kemra mana yang dirasa mengganggu dan out of focus. Observasi sangatlah penting untuk menjaga kesamaan CG dengan apa yang ada di dunia nyata.

A (Andrew Jones) Kami melakukan banyak sekali animasi untuk film ini, kami mencoba untuk mendapatkan gerakan yang sesuai dengan apa yang ada pada alam nyata. Kami melakukan banyak sekali research mengenai hewan, sehingga kami tahu kenapa harimau aggresive dan kuda nil itu lamban. Hal yang sama berlaku untuk serigala dan semua hewan yang ada dalam film ini. Dari hasil riset yang besar ini, kami punya banyak sekali kali cara untuk memanfaatkan hasil riset yang ada. Saya pikir ini film yang menyenangkan untuk dikerjakan.

A (Dan Lemmon) Ini semua karena storyline, dari setiap keputusan yang berbeda untuk film yang berbeda akan menghasilkan cerita yang spesifik untuk diceritakan, baik diceritakan lewat aniamsi maupun lewat semua gambar realistik.  Secara umum tugas kami adalah memastikan para penonton dapat terkonsterasi dengan apa yang ada dilayar bukan mencari kekurangan film ini dari segi visual.