Victoria Alonso on Marvel: Time is a big deal

Tidak dapat dipungkiri, peranan visual effect [VFX] dalam film-film Marvel sangatlah besar. Visual effect merupakan bagian integral dalam menceritakan berbagai tokoh superhero Marvel. Tapi, bagaimanakah shotshot yang rumit tersebut dikerjakan oleh studio kelas dunia?

Victoria Alonso, adalah executive vice president dari Marvel. Dia yang bertanggung jawab dalam membantu ribuan VFX artist untuk film Marvel agar selesai tepat waktu dan sesuai budget. Dia juga dikenal dalam peranan-nya berkolaborasi dengan banyak studio VFX dunia dan menjadi pendukung bagi perempuan dalam industri VFX.

Beberapa minggu sebelumnya, kami (Cartoon Brew) mendapat kesempatan untuk duduk bersama Alonso di the VIEW Conference di Italia untuk menggali lebih lanjut tentang rahasia kesuksesan studio Marvel. Sebagai info, film keluaran terbaru Marvel, Doctor Strange berhasil meraih $85 juta pada minggu pertama-nya di U.S.

(Doctor Strange – Exclusive Sneak Peek)

Pada film Captain America: Civil War, kebanyakan penonton tidak sadar bahwa tokoh Black Pather dibuat oleh berbagai vendor studio VFX. Bisakah anda bercerita tentang bagaimana sebuah shot di bagikan kepada banyak studio ?

Victoria Alonso: Saya pikir franchiseHarry Potter lah yang memulai semuanya. Ini dimulai dari vendor di Inggris dan semua orang mengikutinya. Saya rasa mereka sangat luar biasa dalam hal itu. Ini hanya bisa berjalan apabila kamu  punya kesinambungan antara orang yang membuat film dan karakter. Bagi kami, apa yang penting adalah, apabila satu studio bisa membuat sesuatu, kami ingin studio lain juga bisa membuatnya sehingga [prosesnya] lebih mulus.

Anda bisa melakukan sesuatu berkali – kali atau hanya sekali, mungkin contoh-nya pada saat proses rigging dimana kalian punya rahasia ‘dapur’ dalam proses pengerjaan-nya atau ada hal – hal lain yang memang tidak bisa kalian beri tahu. Bila kalian bisa mengerjakan sebuah asset tapi tidak bisa melakukannya tiga kali, itu merupakan sebuah isu yang serius bagi kita. Waktu sangatlah penting.

(Cinesite Captain America: Civil War Breakdown Reel)

 

Beberapa dari VFX dalam film Marvel kelihatan seperti menggunakan teknologi terbaru, seberapa pentingkah teknologi untuk menyelesaikan sebuah shot?

Victoria Alonso: Hal yang paling lucu adalah ketika orang setiap saat menanyakan kepada kami seputar teknologi. Kami punya visual effect dalam film karena cerita membutuhkan-nya, jadi bukan karena kita sekedar ingin. Apabila salah satu bagian cerita membutuhkan teknologi terbaru, tentu kami akan melakukannya. Kami tidak mengeksplor teknologi demi teknologi, itu tidak pernah menjadi tujuan kami. Kami bisa melakukan banyak hal gila yang tidak mengandung cerita atau arti apapun [dengan teknologi], “ini mungkin bagus, tapi tidak cocok apabila di masukan kedalam film”. Yang saya harapkan adalah orang berkata “aku tidak tahu bagaimana mereka membuatnya, ini luar biasa!” Hal itu ada dalam pikiran kami pada saat mengerjaan kota New York dalam film Doctor Strange.

Bisakah anda berbicara tentang aktivitas anda sebagai EVP Marvel sehari hari ?

Victoria Alonso: Saya bekerja bersama Kevin Feige dan Louis D’Esposito dari awal hingga akhir. Kami memutar previs setiap harinya dan kadang-kadang mengerjakan bagian visualnya. Saya menjadi orang yang melihat setiap frame untuk setiap shot dalam semua format.

(Victoria Alonso speaking at the VIEW Conference)

Apakah anda sempat tidur?

Victoria Alonso: [tertawa] tidak, saya tidur hanya 4 sampai 5 jam seharinya. Sudah 12 tahun saya menjalaninya. Saya merasa sebentar lagi saya akan kembali tidur lebih dari 6 jam.

Dari beberapa pembicaraan anda, anda sangat vocal dalam berbicara. Apakah anda melihat hal tersebut merupakan bagian dari pekerjaan anda?

Victoria Alonso: Sejujurnya, saya hanya vokal terhadap perempuan. Saya sudah berusaha namun hanya sedikit yang benar-benar berhasil, kebanyakan visual effect supervisor adalah laki-laki, saya ingin perempuan juga ikut ambil bagian pada level tertentu. Ada kesalah pahaman dimana hanya visual effect supervisor yang membuat visual effect menjadi sukses, padahal banyak visual effect producer [perempuan] dan artist [perempuan] juga di dalam-nya.

Apakah anda melihat cara Marvel [dalam membuat film] berbeda dengan studio lain?

Victoria Alonso: Kami seperti perusahaan hybird, setengah studio dan perusahaan produksi. Kami adalah representasi studio dan juga producer bagi film-film kami. Louis, Kevin dan saya bersama-sama mengerjakan film sebagai producer. Pada saat Captain Marvel di rilis, film tersebut akan menjadi film ke 23 yang kami kerjakan bersama. Saya yakin studio lain punya orang-orang yang bekerja sama dalam mengerjakan film seperti marvel, tapi tidak ada satupun yang seperti Marvel Cinematic Universe. Jika kita melihat dunia di DC Comics, hanya bagian tertentu yang dikerjakan oleh team yang sama, Tapi disini kami mengerjakan-nya dengan tiga orang utama, Louis, Kevin dan saya.

Menurut anda, apa yang dibutuhkan untuk menjadi visual effect supervisor Marvel?

Victoria Alonso: Tidak tidur adalah salah satunya [tertawa]… selalu berpikiran terbuka terhadap apa yang akan datang. Kami membuat film tiga kali bukan ? Kami membuat persiapan, melakukan shooting dan membawanya ke ruang editing. Saya rasa apabila kamu adalah seorang supervisor yang terlalu kaku dengan proses kerja mu, kamu akan mereasa bawa cara kerja kami menyakitkan. Oleh karena itu, berpikiran terbuka tentang apa yang akan terjadi sangatlah penting, sama seperti pesan dalam film Doctor Strange.

(Victoria Alonso bertemu dengan fans-fans-nya)